welcome to my blog

Kamis, 26 Januari 2012

PENGERTIAN SHALAT


SHALAT
1. Pengertian Shalat
S
halat merupakan berhadapan hati dengan Sang pencipta ALLAH SWT, sebagai ibadah  dalam bentuk perkataan maupun perbuatan yang diawali dengan takbir dan di akhiri dengan salam dan syarat-syarat yang telah ditentukan.
BERDIRI
Rasulullah SAW  mengerjakan sholat fardhu atau sunnah berdiri karena memenuhi perintah Allah dalam QS. Al Baqarah : 238. Apabila bepergian, beliau melakukan sholat sunnah di atas kendaraannya. Beliau mengajarkan kepada umatnya agar melakukan sholat khauf dengan berjalan kaki atau berkendaraan.
“Peliharalah semua sholat dan sholat wustha dan berdirilah dengan tenang karena Allah. Jika kamu dalam ketakutan, sholatlah dengan berjalan kaki atau berkendaraan. Jika kamu dalam keadaa aman, ingatlah kepada Allah dengan cara yang telah diajarkan kepada kamu yang mana sebelumnya kamu tidak mengetahui (cara tersebut).” (QS. Al Baqarah : 238).
MENGHADAP KA’BAH

Rasulullah SAW  bila berdiri untuk sholat fardhu atau sholat sunnah, beliau menghadap Ka’bah. Beliau memerintahkan berbuat demikian sebagaimana sabdanya kepada orang yang sholatnya salah:
“Bila engkau berdiri untuk sholat, sempurnakanlah wudhu’mu, kemudian menghadaplah ke kiblat, lalu bertakbirlah.”
(HR. Bukhari, Muslim dan Siraj).
Tentang hal ini telah turun pula firman Allah dalam Surah Al Baqarah : 115:
“Kemana saja kamu menghadapkan muka, disana ada wajah Allah.”
Nabi SAW pernah sholat menghadap Baitul Maqdis, hal ini terjadi sebelum turunnya firman Allah:
“Kami telah melihat kamu menengadahkan kepalamu ke langit. Kami palingkan kamu ke kiblat yang kamu inginkan. Oleh karena itu, hadapkanlah wajahmu ke sebagian arah Masjidil Haram.” (QS. Al Baqarah : 144).
Setelah ayat ini turun beliau sholat menghadap Ka’bah.
Pada waktu sholat subuh kaum muslim yang tinggal di Quba’ kedatangan seorang utusan Rasulullah untuk menyampaikan berita, ujarnya,
“Sesungguhnya semalam Rasulullah SAW telah mendapat wahyu, beliau disuruh menghadap Ka’bah. Oleh karena itu, (hendaklah) kalian menghadap ke sana.” Pada saat itu mereka tengah menghadap ke Syam (Baitul Maqdis). Mereka lalu berputar (imam mereka memutar haluan sehingga ia mengimami mereka menghadap kiblat). (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, Siraj, Thabrani, dan Ibnu Sa’ad. Baca Kitab Al Irwa’, hadits No. 290)

NIAT SHALAT

Niat berarti menyengaja untuk sholat, menghambakan diri kepada Allah Ta’ala semata, serta menguatkannya dalam hati.Nabi SAW bersabda:
“Semua amal tergantung pada niatnya dan setiap orang akan mendapat (balasan) sesuai dengan niatnya.”(HR. Bukhari, Muslim dan lain-lain. Baca Al Irwa’, hadits no. 22).
2.Adapun Syarat-syarat shalat yaitu sebagai berikut:
Ø Beragama Islam
Ø Berakal sehat dan sudah Baligh atau dewasa
Ø Suci dari Hadats
Ø Suci seluruh anggota badan,pakaian, dan tempat.
Ø Menutup aurat, Laki-laki auratnya antara pusat dan lutut, sedangkan perempuan auratnya seluruh anggota badannya kecuali muka dan kedua telapak tangannya.
Ø Masuk pada waktu yang telah ditentukan pada waktu shalat.
Ø Menhadap arah Kiblat
Ø Mengetahui mana yang ruku dan mana yang sunah.


3.Rukun Shalat
Adapun rukun Shalat Sebagai berikut:
ü Niat
ü Takbiratul ihram
ü Berdiri tegak bagi yang mampu,boleh di laksanakan dengan duduk maupun berbaring.
ü Membaca surah Al-Fatihah pada tiap raka’at.
ü Rukuk dengan  Tukmaninah.

4.                Makruh Shalat
Adapun Makruhnya shalat yaitu:
a.   Menaruh telapak tangan nya di dalam lengan bajunya ketika takbiratul ihram,rukuk dan sujud.
b.   Kepalanya terbuka.
c.   Bertolak pinggang
d.   Menolehkan mukanya ke kiri dan ke kanan
e.    Memejamkan Kedua matanya
f.   Menahan hadats
g.  Mengeluarkan Ludah
h.   Mengerjakan shlat di atas kuburan
i.    Melakukan hal-hal yang mengurangi kekhusyukan shalat.

CARA MENGERJAKAN SHALAT  DAN BACAAN DALAM SHALAT
Cara Mengerjakan Shalat
Cara-cara mengerjakan Shalat sebagai berikut:
1.   Berdiri tegak menghadap kearah kiblat dan niat mengerjakan shalat, dan niat shalat  menurut shalat  yang di kerjakan , misalnya shalat  subuh. Niat shalat bias di baca dalam hati dan juga bisa dengan suara yang kecil dan pelan.
2.  Kemudian Mengangkat  kedua belah  tangan  dan membaca “ ALLAHU AKBAR “ ( Takbiratul Ihram)
3.  Setelah takbiratul ihram kedua belah tangan nya di sedekapkan pada dada, kemudian membaca do’a Iftitah.
Bacaan Doa Iftitah
“Allahu akbar kabiiraa wal-hamdu lillahi katsiiraa wa subhaanallaahi  bukrataw wa ashiilaa.
Inni wjjahtu wajhiya lil-ladzii fatharas-samaawaati  wal-ardha  haniifam muslimaw wa maa ana minal-musyrikin.
Inna shalaati wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil-aalamin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa ana minal-muslimiin.”

Artinya :
“ Allah Maha Besar lagi Maha sempurna Kebesaran-Nya, segala Puji bagi-Nya dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore. Ku hadapkan muka hatiku kepada Dzat  yang menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan menyerahkan diri  dan aku bukanlah  dari golongan kaum musyrikin. Sesungguhnya shalat ku, ibadatku,hidupku dan matiku semata  hanya untuk Allah, Tuhan seru Sekalian Alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya.Dan dengan itu aku di perintahkan untuk tidak menyekutukan-Nya, Dan aku dari golongan  orang yang muslimin”


Setelah selesai membaca doa Iftitah , Kemudian membaca Surah AL-FATIHAH, selesai membaca fatihah dalam raka’at yang pertama dan kedua bagi orang yang shalat sendirian atau imam , disunahkan membaca surat atau ayat Al-qur’an .
4.  Rukuk.
Selesai membaca surat, lalu mengangkat kedua belah tangan setinggi telinga sambil membaca “Allahu Akbar “ dan badan nya membungkuk,  kedua tangan nya memegang lutut dan di tekan kan antara punggung dan kepala supaya rata .

Kemudian membaca bacaan tasbih:
“subhaana rabbiyal-adhiimii wa bi hamdih . 3 kali”
Artinya:
“Maha Suci  Tuhan Yang Maha Agung serta memujilah aku kepada-Nya.”
5.  I’tidal
Selesai rukuk, terus bankitlah dengan mengangkat kedua belah tangan  setinggi telinga sambil membaca bacaan berikut:
“Sami’allahu li man hamidah.”
Artinya:
“Allah mendengar orang yang memuji-Nya.”

Pada saat I’tidal membaca lagi bacaan:
“Rabbanaa lakal-hamdu mil’us-samaawaati wa mil-ul-ardhi wa mil’u maa syi’ta min syai’in ba’du.”
Artinya :
“Ya Allah Tuhan Kami ! Bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh barang yang Kau Kehendaki sesudah itu.”

6.  Sujud.
Setelah melakukan I’tidal terus malakukan sujud ke bumi dengan dahi di letakkan ke bumi dan pada saat turun sambil membaca “ Allahu Akbar “, dan setelah sujud membaca tasbih sbb:
“Subhaana rabbiyal –a’laa wabihamdi 3x”
Artinya;
“Maha Suci Tuhan yang maha tinggi serta memujilah aku kepada-Nya.”

7.  Duduk antara dua sujud .

Setelah sujud kemudian duduk dan membaca “allah huakbar” dan kemudian setelah duduk membaca baca’an berikut;

“Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuknii wahdinii wa’aafinii wa’fu anii.”
Artinya;
“Ya Allah, ampunilah dosa ku, belas kasihanilah aku dan cukup kanlah segala kekuranganku dan angkatlah derajatku dan berilah rizki kepadaku,dan berilah aku petunjuk dan berilah kesehatan kepada ku dan berilah ampunan kepadaku.”


8.   Sujud kedua
Sujud kedua,ketiga dan keempat di lakukan seperti pada Waktu sujut  yang pertama,baik caranya maupun baca’anya.

9.   Duduk tasyahud/tahiyah awal
Pada raka’at kedua,kaloa shalat kita tiga raka’at atau empat raka’at kedua ini kita duduk untuk membaca tasyahud atau tahiyat awal,dengan cara duduknya kaki kanan tegak dan telapak kaki kiri di duduki.

Baca’an tasyahud atau tahiyad awal
“At-tahiyaatul-mubaarakaatush-shalawaatuth-thayyibaatu lillaah.
As-salaamu ‘alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullahi wa barakaatuh, as-salaamu ‘alainaa wa’alaa ‘ibaadillaahish-shaalihiin.asyhadu an laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaah.
Allaahumma shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammad.”

Artinya;
“Segala kehormatan ,keberkahan,kebahagia’an dan kebaikan bagi Allah.
Salam,rahma dan berkah-Nya kupanjatkan kepadamu wahai Nabi Muhammad.Salam(keselamatan)semoga tetap untuk kami seluruh hamba yang  shaleh-shaleh.
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah.Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.Ya Allah! Limpahilah rahmad kepada Nabi Muhammad.”

10.                Tasyahud akhir

Baca’an tasyahud atau tahiyad akhir ialah seperti tahiyad awal yang di tambah dengan shalawat atas warga Nabi Muhammad,dan lawazhnya sebagai berikut;
Wa alaa aalii sayyidinaa Muhammad
Artinya;
“Ya Allah! Limpahilah rahmad atau sekeluarga Nabi Muhammad!.”


Ada pun cara duduk pada tahiyad akhir adalah;
1.   Supaya pantat lansung ketanah, dan kaki kiri dimasukan kebawah kaki kanan.
2.  Jari-jari kaki kanan menekan ke tanah.

Pada tahiyad akhir di sunahkan membaca shalawat Ibrahimiyah.

“Kamaa shallaitaa alaa sayyidinaa Ibraahiim wa alaa aali sayyidina Ibraahiim wa baarik alaa sayyidina Muhammad wa alaa aali sayyidina Muhammad. Kamaa baarakta alaa sayyidina Ibraahiim wa alaa aali sayyidina Ibraahiim fil-aalamiina innaka hamiidum majiid.”

Artinya;
“Sebagaimana pernah Engkau beri rahmad kepada Nabi Ibrahiim dan keluarganya. Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya. Sebagaimana Engkau member berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya.
Di seluruh alam Semesta Engkaulah yang terpuji , dan Maha Mulia”

11.                 Salam

Selesai membaca tahiyat akhir , kemudian salam dengan menengok ke kanan dan ke kiri dengan membaca :

As-salaamu alaikum wa rahmatullaah.
Artinya :
“ Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap pada kamu sekalian.”

Keterangan :
Ø Waktu membaca salam yang  pertama , muka kita menengok kea rah kanan, dan waktu membaca salam kedua  maka kita menengok kea rah kiri.
Ø Dengan  salam ini merupakan akhirnya shalat kita.